Langsung ke konten utama

Membuat Web Pembelajaran di Google Sites


 



Mengutip dari https://tekno.kompas.com/, bekerja dan belajar dari rumah menjadi tuntutan yang harus dilakukan saat ini, sejak adanya pandemi Covid-19 akibat virus Corona. Sekolah-sekolah ditutup, kegiatan belajar mengajar pun dialihkan secara online di rumah.

Karena tuntutan ini, banyak pendidik dan orangtua yang diharuskan untuk mulai beradaptasi dengan kegiatan belajar mengajar jarak jauh, menggunakan teknologi. Menjembatani hal ini, Google Indonesia meluncurkan inisiatif Mengajar dari Rumah.

Google menyediakan situs web khusus untuk kegiatan belajar mengajar siswa sekolah, dalam versi bahasa Indonesia. Situs web tersebut bisa diakses melalui https://teachfromhome.google/intl/id/. Siswa juga bisa mengakses materi pelajaran dari situs Kemendikbud https://bersamahadapikorona.kemdikbud.go.id/google-for-education/ 

Situs Mengajar dari Rumah berisi kumpulan aplikasi Google yang menunjang pendidikan, tips, dan materi pelatihan yang ditujukan untuk membantu pengajar dan siswa melakukan pembelajaran jarak jauh.

Salah satu fasilitas yang disediakan adalah "Google Sites". 

Dengan fasilitas ini siapapun, termasuk guru dapat membuat hub project internal, situs tim, situs yang ditampilkan kepada publik, dan lainnya. Semuanya dilakukan tanpa bantuan desainer, programmer, dan IT. Melalui  Google Sites baru, membuat situs dapat dilakukan dengan mudah. Cukup tarik konten ke tempat yang dibutuhkan.

Situs Google Sites bersifat responsif, yang berarti situs juga dioptimalkan untuk tablet dan smartphone (https://support.google.com/a/users/answer/9314941?hl=id)

Bagi para pendidik yang masih belum jelas (tampak bingung) bagaimana cara membuat Google Sites untuk mendukung pembelajaran jarak jauh dengan peserta didiknya. Silahkan simak beberapa video tutorial yang bisa diakses di google. Selamat mencoba..!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alat yang mempermudah mereview naskah artikel jurnal, buku atau majalah dengan "Getdigest"

Bagi mahasiswa, penulis, editor tentu bukan hal baru jika mendapat tugas mereview sebuah naskah. Namun, tugas mereview adalah tugas yang sulit karena kita harus terlebih dahulu membaca isi naskah/artikel jurnal, buku, majalah atau tulisan media lainnya, baru kemudian mengambil intisari dari tulisan tersebut. Belum lagi jika tulisannya itu terlalu banyak halaman, itu akan mengganggu otak anda bukan? Saat mereview sebuah tulisan, kita tidak boleh lalai karena setiap bagian yang direview harus dapat dipertanggungjawabkan. Setidaknya dalam review artikel jurnal misalkan, ada beberapa hal yang harus kita perhatikan, yaitu: kata kunci dan ringkasan artikel jurnal. Tidak jarang ketika kita sudah selesai mereview artikel jurnal tersebut, kita masih mendapatkan banyak kritikan dari dosen kita karena apa yang kita tulis menyimpang dari isi  atau dengan kata lain kita dicap tidak memahami pembahasan dalam artikel jurnal yang sedang direview. Jadi, tidak ada salahnya untuk mencoba situs review unt

Mendeley Piranti Wajib Para Peneliti

  M eneliti dan menulis adalah aktivitas yang sangat mengasyikan. Apalagi didukung oleh piranti yang memudahkan aktivitas kita dalam mengelola referensi. Bagi para penulis maupun peneliti, Mendeley menjadi hal penting untuk dimiliki dan digunakan. Lalu apa itu mendeley? M endeley   adalah program komputer dan web yang dikembangkan   Elsevier   untuk mengelola dan berbagi makalah penelitian, mencari data penelitian, dan bekerja sama secara daring. Mendeley menggabungkan Mendeley Desktop,   perangkat lunak manajemen referensi   dan PDF, dengan Mendeley Android and iOS dan Mendeley Web,   jejaring sosial   peneliti. Pengguna Mendeley perlu menyimpan semua data sitiran dasar di servernya. Pengguna memiliki hak untuk menyimpan salinan dokumen di server Mendeley. Setelah mendaftar, Mendeley menyediakan ruang penyimpanan gratis di web bagi pengguna sebesar 2  GB . Mendeley juga adalah sebuah  academic social network , dengan demikian pengguna bisa saling berbagi dengan rekan sesama mahasiswa

10 Pilihan Aplikasi Penerjemah Selain Google Translate

Dikutip dari situs CNN Indonesia -- Sampai saat ini, Google Translate masih menjadi pilihan banyak pengguna internet di penjuru dunia sebagai alat penerjemah, baik berupa situs ataupun aplikasi ponsel. Namun, faktanya Google Translate bukan satu-satunya alat penerjemah. Ada sepuluh alternatif aplikasi dan situs penerjemah selain Google Translate yang bisa menjadi pilihan untuk Anda dikutip Bit.Ai dan sumber-sumber lainnya. Google Translate juga selalu berupaya melakukan pembaruan fitur demi meningkatkan kualitas layanannya, mulai dari teknologi pengenal suara, hingga teks berupa gambar. Terjemahan yang dinaungi oleh Google ini sudah memiliki database hingga 103 bahasa di dunia, termasuk bahasa daerah di Indonesia seperti Jawa dan Sunda. Tak heran bila hal ini membuat Google Translate diminati oleh banyak orang. Berikut 10 situs dan aplikasi translator alternatif Google Translate dengan fitur yang memberikan hasil terjemahan akurat: 1. Microsoft Translator Microsoft Translator menawarka